Hai, Rezka.
Kali ini aku
ingin sekali menulis tentang kamu. Boleh, ya?
Jadi
ini memang sengaja aku tulis di blog. Menurutku, kalau kusimpan secara online, tersimpannyanya akan lebih lama.
Dan orang yang membaca akan tahu kalau kamu orang yang baik, kemudian ikut
mendo’akan untuk kebaikanmu.
Masih ingat
nggak, Rez, gimana kita pertama chattingan?
25 April 2017. Waktu itu kamu yang nge-dm aku dulu di Instagram. Kamu tanya apa benar aku ini
teman sekelompok KKNmu. Ingat
tidak?
Kita pertama
ketemu? Hayoooo, kamu ingat juga tidak?
Kita ketemu pas
pembekalan KKN. Di FE. Iya kan? Mungkin kamu salah satu yang bisa mengenaliku
pas pertama kali lihat, hanya dengan berbekal foto profil di wa. Haha, waktu
itu ada kamu, Cilla, dan Arum kalau nggak salah.
Setelah itu,
kita berduapuluh berkenalan. Singkat cerita kamu jadi sekretaris pas KKN. Waktu
pertama dipilih, kesanku ke kamu, kamu
mungkin bukan orang yang bisa dekat dengan orang sepertiku.
Kamu itu
bersinar, kebalikanku yang redup dan suram ini. Extrovert, super berkebalikan dari aku yang introvert kelas atas ini. Tapi ternyata berbeda dari yang saya
bayangkan.
Rez, thanks for being my friend.
Setelah mulai
kegiatan KKN, kita mulai sering bareng. Awalnya memang banyak sekali yang ikut
masak sahur bareng Bu Ning. Tapi lama kelamaan Cuma kita berdua. Sampai kita jadi
anak kesayangannya Bu Ning ya?
Bukan hanya itu.
Kita selalu tadarus bareng di musholla habis shubuh. Bareng Tanti, Risna, dan
lainnya.
Oh, jangan lupa
juga. Setiap habis tarawih dan kegiatan kita sering ngapain? Hahaha, beli
bakso, dong!
Dan aku selalu
digonceng sama kamu. Selalu. Ya, soalnya aku nggak bisa naik sepeda. Kita makan
bakso sampai larut di dekat posko putra, ingat?
Rez, thanks for being my friend.
Iya, terimakasih
karena saat itu kamu dan Tanti nggak seperti yang lain yang memaksakan kehendak
mereka kepadaku. Terimakasih kamu jadi salah satu yang ada di pihakku,
setidaknya seperti itulah yang aku anggap. Terimakasih juga sampai akhir kamu
nggak pernah membahas dia kepadaku.
Rez,
thanks for being my friend.
Aku
sadar, sebenarnya aku sempat menjauh dari kamu juga. Aku ingin menjaga jarakku
sejauh mungkin dari teman-teman KKN.
Kamu tahu kan alasannya? Tapi di sini hebatnya kamu.
Kamu
menghapus jarak yang aku buat. Dan membuatku urung niat untuk memasukkanmu
dalam daftar orang yang perlu kujaga jaraknya.
Ingat
tidak waktu aku wisuda?
Kita
nggak sengaja ketemu! Dan aku senang akan hal itu. Selamat bertemu lagi, Rez!
aku kaget saat tiba-tiba kamu nangis dan bilang aku jahat, nggak ngasih kabar
apa-apa. Maaf Rez, tapi aku yakin kamu sangat paham mengapa aku melakukan itu.
Tidak lama, dan akhirnya kita berpisah. Seingatku, itu terakhir kali kita
ketemu secara langsung. Semoga aku akan selalu ingat.
Kita
jadi sering chattingan lewat wa
setelah aku lulus duluan. Banyak hal yang kamu ceritakan, aku juga. Tentang
ternyata kamu yang juga ngefans sama Yuki Furukawa, tentang dia yang ada di KKN
yang menggores hatimu, tentang bagaimana kehidupanmu, dan banyak hal lagi.
Aku
tidak bisa lupa saat kamu minta rekomendasi anime yang bagus dariku. Ya aku
jawab apa yang aku suka saat itu. Kita juga sering bahas masalah webtoon.
Ingat? Webtoon favorit kita “Deadly Seven Inside Me”. Hahaha, pernah kita tiap
minggu buka bahasan tentang episode terbarunya.
Kemudian,
aku mulai meracunimu baca BFD, NDW, dan Blue. Dan kamu cocok semua. Jadilah
bahasan kita mulai banyak.
Semakin
lama semakin banyak yang kamu ceritakan. Tentang kehidupanmu, resep yang kamu
bagi ke aku, tentang cara merawat anggrek, tentang proses ta’arufmu yang
berhenti di tengah jalan, tentang kamu yang belum bisa move on dari masa lalu,
tentang temanmu yang membuatmu serba salah, tentang banyak hal. Aku sampai
nggak bisa nulis apa lagi saking banyaknya.
Rez,
terimakasih sudah jadi teman yang sangat baik.
Aku
senang sekali bisa cerita banyak hal ke kamu. Kamu selalu memberikan solusi
dari setiap permasalahanku, mendengarkan banyak ceritaku. Terimakasih Rez.
Aku
senang sekali saat kamu bertanya padaku
tentang persyaratan dan alur pendaftaran CPNS. Dalam hati aku selalu berdoa
semoga kamu bisa lolos juga.
Rez,
maaf ya aku sering tidak membalas wa mu. Maaf aku belum menjadi teman yang
begitu baik seperti yang kamu lakukan padaku.
Rez,
thank you for being my friend.
Aku
kaget saat mendengar kabar kalau kamu kecelakaan. Aku selalu berharap agar kamu
cepat sembuh.
Dan
beberapa hari kemudian, ada kabar kalau kamu sudah sadar, aku senang sekali.
Kamu tahu? Aku sudah menyiapkan banyak rencana saat kamu sudah bisa dihubungi.
Mulai dari informasi yang bisa kubagi masalah CPNS, desime yang semakin seru,
dan BFD yang sudah update lagi, loh!
Tapi
ternyata sepertinya Allah kurang suka dengan rencanaku. Aku yakin Allah sayang
banget sama kamu.
Berita
kepergianmu sampai kepadaku sore tadi. Tanggal 7 November 2019. Katanya kamu
pergi jam 12 siang tadi.
Rez,
sesakit ini ternyata.
Kamu
bagaimana Rez? aku masih belum bisa percaya sebenarnya.
Rez,
aku tahu kamu orang yang super baik. Semoga Allah meluaskan kuburmu, mengampuni
segala dosamu.
Rez,
sesakit ini ternyata.
Kamu
sekarang bagaimana Rez? maaf aku hanya bisa kirim do’a.
Rez,
thanks for being my friend.
Terimakasih
sudah mau jadi temanku.
Terimakasih
sudah mau jadi salah satu teman paling pengertianku.
Semoga
aku selalu mampu mengenangmu.
Terimakasih
Rez.
Selamat
jalan.
Lamongan, 7 November 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar