Kamis, 16 April 2015

Rindu dan Hujan

Oleh : Yohananda Eka Putri

Sore itu di ujung rindu
Nyata sudah aku melihat senyum yang membuat resah kalbu
Bahagia namun tak sebesar yang kau kira
Aku bukanlah penyair andal yang dapat lukiskan kau dan hujan
Bisikan riuh air menggugahku untuk terus memandangmu dari kejauhan
Semua seakan meledekku yang tak berani hentikanmu di sore itu
Hujan jadi saksi rindu dalam hati…
Tak inginkah sejenak kau duduk melihat awan yang gelap menjadi cerah kembali?
Rasakan hawa dingin sembari terus pandangi runtuhan air suci
Kau, aku dan hujan
Namun nampaknya hujan tak jadi alasan untuk kau berhenti
Hujan jadi saksi rindu dalam hati…
Taukah, rindu ini semakin seperti fatamorgana dalam hidupku
Yang kemudian menjelma bayanganmu temani aku habiskan hujan
Sebelum aku sadari dengan pakaian yang basah kau pergi melaluiku
Yang tersisa hanya bekas senyummu yang terkenang dalam hati
Kau, aku dan hujan
Tiada kenangan memang
Namun hujan di sore itu seperti luapan rinduku yang mengguyurmu
Hujan jadi saksi rindu dalam hati…
Senyum sapamu, tatapan mata teduhmu, riuh air yang membisikiku, hujan yang mengguyurmu tiada lepas dalam ingatanku
Dan hujan berhasil jadi saksi rindu..

Malang, 10 Januari 2015

Surat Untuk Rezka

Hai, Rezka. Kali ini aku ingin sekali menulis tentang kamu. Boleh, ya? Jadi ini memang sengaja aku tulis di blog. Menurutku, kalau kus...